Halyang sama juga dijelaskan oleh Imam Nawawi, terlepas dari jenis apapun makanan yang disuguhkan, selama makanan tersebut halal dan suci. Jadi, menyuguhkan makanan untuk tamu merupakan anjuran dan sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Apalagi saat momen Idul Fitri, di mana hari raya tersebut merupakan momen untuk berkumpul bersama keluarga dan rekan-rekan terdekat.
Jakarta - Tamu hotel bisa menikmati layanan kamar, termsuk pesan makanan dan minuman yang ada di hotel. Namun ternyata, ada juga tamu yang punya permintaan aneh seperti ini! Saat menginap di hotel, tamu bisa menikmati layanan kamar hotel atau 'room service'. Umumnya layanan ini tersedia selama 24 jam non stop. Layanan kamar hotel memungkinkan pelayanan makanan dan minuman ke kamar tamu. Tamu bisa memesan makanan dan minuman kapan saja, kemudian pelayan hotel akan langsung mengantarnya ke kamar. Biasanya tamu hanya bisa memesan menu dari yang tercantum dalam buku menu hotel. Namun tidak menutup kemungkinan hotel juga mampu menuruti keinginan tamu. Sayang, tidak semua tamu punya permintaan rasional. Karena ternyata, beberapa tamu hotel pernah meminta makanan dan minuman yang rumit dan aneh. Seperti 5 permintaan tamu hotel Air dietBerdasarkan penelitian bulan April yang dilakukan kepada hampir 500 hotel di dunia, menemukan permintaan untuk layanan kamar hotel meningkat sebesar 45%, setidaknya di Hotel Amerika Serikat, lapor 07/06. Namun tidak semua permintaan tamu bisa diterima karena beberapa tamu justru menginginkan hal rumit dan aneh. Salah satunya permintaan 'diet water' atau air diet. Diet water atau air diet adalah air yang tidak mengandung tambahan kalori. Di dalamnya juga terkandung beberapa vitamin, mineral, dan elektrolit, lapor Air diet dikenal lebih baik untuk membantu menurunkan berat badan karena mengandung beberapa nutrisi yang tidak ada dalam air putih biasa. Mungkin tamu di salah satu hotel itu sedang menjalankan program diet. Karenanya ia berpikir hotel pasti memiliki jenis air diet ini. 2. Ikan BuntalTamu hotel ada yang meminta layanan kamar hotel untuk menyiapkan ikan buntal. Foto / iStockMenurut survei yang sama, disebutkan tamu hotel pernah ada yang meminta ikan buntal. Tidak diketahui secara detail apakah tamu itu ingin ikan buntal utuh yang hidup, mentah, atau ikan yang sudah diolah. Terlepas dari itu, ikan buntal sebenarnya terkenal beracun. Namun jenis ikan ini kerap digunakan sebagai bahan makanan dalam masakan Jepang. Ikan buntal bisa diolah menjadi sushi maupun sashimi. Meskipun bisa dimakan, tetapi ikan ini harus diolah dengan benar menggunakan teknik khusus. Tidak semua orang bisa mengolah ikan buntal dengan baik dan lezat karena ikan ini memiliki kandungan racun tetrodotoksin. Kalau diolah dengan cara salah, bisa berakibat fatal bagi mereka yang aneh tamu dalam layanan kamar hotel bisa dilihat pada halaman selanjutnya! Simak Video "Bikin Laper Rekomendasi Tempat Makan Steak Enak di Jakpus" [GambasVideo 20detik]
Berikut5 Rekomendasi Jamuan Makanan Saat Ada Tamu 1. Bakso Bakar 2. Jajan Pasar 3. Kue Kering 4. Siomay 5. Potato Gratin Chanel Bunda 1. Bakso Bakar Bosan dengan bakso biasa? Coba saja bakso bakar. Rekomendasi jamuan makanan saat ada tamu yang satu ini pembuatannya sangatlah sederhana dan mudah. MENJADI tuan rumah, memang seharusnya memberikan istimewa pelayanan kepada tamunya. Tetapi, jamuan yang disuguhkan kepada tamu, tidak sepantasnya dilakukan di luar batas kemampuannya. Menghidangkan suguhan kepada tamu adalah hal yang mulia. Bahkan Rasul pun menganjurkan agar dapat mengistimewakan tamu walaupun hanya sekedar air putih sekalipun. BACA JUGA Menjamu Tamu, Inilah Adab-Adabnya Saling berkunjung sesama kerabat, teman maupun sejawat merupakan kebiasaan yang tak bisa dihindari. Keinginan berkunjung dan dikunjungi selalu ada harapan. Demikianlah, suatu saat kita akan kedatangan tamu, baik diundang maupun tidak. Bahkan pada momen-momen tertentu, kedatangan tamu sangat gencar. Islam mengajarkan bagi siapa saja yang menjadi tuan rumah, supaya menghormati tamu. Penghormatan itu tidak sebatas pada tutur kata yang halus untuk menyambutnya, akan tetapi, juga dengan perbuatan yang menyenangkan. Misalnya dengan memberikan jamuan, meski hanya sekedarnya. Sikap memuliakan tamu, bukan hanya mencerminkan kemuliaan hati tuan rumah kepada tamu-tamunya. Memuliakan tamu, juga menjadi salah satu tanda tingkat keimanan seseorang kepada Allah dan Hari Akhir. Dengan jamuan yang disuguhkan, ia berharap pahala dan balasan dari Allah pada hari Kiamat kelak. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya memuliakan tamunya,” HR Al-Bukhari dan Muslim Menjamu tamu, merupakan sunnah Nabi Ibrahim. Memberi jamuan kepada tamu, merupakan kebiasaan sudah berkembang sejak lama, sebelum risalah Nabi Muhammad diturunkan. Yang pertama kali melakukan perbuatan yang mulia ini, ialah Nabi Ibrahim Khalilur Rahman Alaihissalam. Rasulullah SAW menyatakan “Orang yang pertama kali memberi suguhan kepada tamu adalah Ibrahim. Al-Hadits Memang, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan umatnya, dititahkan untuk mengikuti ajaran-ajaran Nabi Ibrahim Alaihissalam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ “Kemudian Kami wahyukan kepadamu Muhammad “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif,” dan dia bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Rabb,” An-Nahl 123 Kemudian bagaimana cara Nabi Ibrahim alaihissalam menjamu tamu? Berikut ini, cara yang dilakukan oleh Nabi Ibraahim Alaihissalam saat memuliakan para tamunya. Imam Ibnu Katsiir rahimahullah secara khusus mengatakan “Ayat-ayat ini mengatur tata-cara menjamu tamu”, dan mari kita perhatikan satu-persatu. 1. Menjawab ucapan salam dari tamu dengan jawaban yang lebih sempurna. 2. Nabi Ibrahim Alaihissalam tidak bertanya terlebih dahulu “Apakah kalian mau hidangan dari kami?” 3. Nabi Ibrahim Alaihissalam bersegera menyuguhkan makanan kepada tamu. Dikatakan oleh Syaikh as-Sa’di bahwa sebaik-baik kebajikan ialah yang disegerakan. Karena itu, Nabi Ibrahim Alaihissalam cepat-cepat menyuguhkan jamuan kepada para tamunya. 4. Menyuguhkan makanan terbaik yang beliau miliki, yakni, daging anak sapi yang gemuk dan dibakar. Pada mulanya, daging tersebut tidak diperuntukkan untuk tamu. Akan tetapi, ketika ada tamu yang datang, maka apa yang sudah ada, beliau hidangkan kepada para tamu. Meski demikian, hal ini tidak mengurangi penghormatan Nabi Ibrahim Alaihissallam kepada tamu-tamunya. 5. Menyediakan stok bahan di dalam rumah, sehingga beliau Alaihissallam tidak perlu membeli di pasar atau di tetangga. BACA JUGA Sang Tamu Allah 6. Nabi Ibrahim Alahissallam mendekatkan jamuan kepada para tamu dengan meletakkan jamuan makanan di hadapan mereka. Tidak menaruhnya di tempat yang berjarak dan terpisah dari tamu, hingga harus meminta para tamunya untuk mendekati tempat tersebut, dengan memanggil, misalnya “kemarilah, wahai para tamu”. Cara ini untuk lebih meringankan para tamu. 7. Nabi Ibrahim Alaihissallam melayani tamu-tamunya sendiri. Tidak meminta bantuan orang lain, apalagi meminta tamu untuk membantunya, karena meminta bantuan kepada tamu termasuk perbuatan yang tidak etis. 8. Bertutur kata sopan dan lembut kepada tamu, terutama tatkala menyuguhkan jamuan. Dalam hal ini, Nabi Ibrahim Alaihissallam menawarkannya dengan lembut “Sudikah kalian menikmati makanan kami silahkan kamu makan?” Beliau Alaihissalam tidak menggunakan nada perintah, seperti “Ayo, makan”. Oleh karena itu, sebagai tuan rumah, seseorang harus memilih tutur kata simpatik lagi lembut, sesuai dengan situasinya. Intinya, tuan rumah seharusnya memuliakan tamu, yaitu dengan memberikan perlakuan yang baik kepada tamunya. [] Menurutsatu riwayat beliau mencapai gelar Khalilullah adalah karena senang menjamu tamu, tiada hari tanpa menyuguhi makanan kepada tamu dan tidak mengharap imbalan apapun dari tamu-tamunya [Tafsir ibnu Katsir]. Dan kita dititahkan untuk mengikuti ajaran-ajaran Nabi Ibrahim AS, bukankah Allah SWT berfirman : "Kemudian Kami wahyukan kepadamu